LATAR BELAKANG
Diri pribadi adalah suatu ukuran atau
kualitas yang memungkinkan seseorang untuk dianggap dan dikenali sebagai
individu yang berbeda dengan individu lainnya. Kualitas yang membuat seseorang
yang memiliki kekhasan tersendiri sebagai manusia, tumbuh dan berkembangnya
melalui interaksi sosial, yaitu berkomunikasi dengan orang lain. Individu tidak
dilahirkan dengan membawa kepribadian. Seperti halnya diri fisik kita, maka
diri sosial dan diri psikologis manusia akan terus berkembang dan menjadi
matang sejalan dengan usia hidup kita.
Pengalaman dalam kehidupan akan
membentuk diri pribadi setiap manusia, tetapi setiap orang juga harus menyadari
apa yang sedang terjadi dan apa yang telah terjadi pada dirinya. Kesadaran
terhadap diri pribadi ini pada dasarnya adalah suatu proses persepsi yang
ditujukan pada dirinya sendiri. Dalam hal ini orang akan berusaha untuk
mengenali dan memahami siapa dirinya.
Manusia adalah makhluk yang dilahirkan
paling sempurna. Manusia memiliki kemampuan kognitif untuk memproses informasi
yang diperoleh dari lingkungan di sekelilingnya melalui indera yang
dimilikinya, membuat persepsi terhadap apa-apa yang dilihat atau dirabanya,
serta berfikir untuk memutuskan aksi apa yang hendak dilakukan untuk mengatasi
keadaan yang dihadapinya. Persepsi
merupakan proses aktif memilah, menata dan menafsirkan orang, obyek, kejadian,
situasi dan aktivitas (Wood, 1997: 47). Manusia memilah hanya hal ihwal
tertentu dalam hidup mereka, lalu menata dan menafsirkannya secara selektif.
Persepsi membentuk bagaimana manusia memahami orang lain dan dunianya sekaligus
berbagai pilihan yang diambil dalam hidup mereka
DASAR TEORI
Ø Pengetian
Persepsi
Menurut para ahli :
- Bimo Walgito : persepsi merupakan
proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya
rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh individu
sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaan di
sekitarnya.
- Davidoff : persepsi merupakan
proses pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap stimulus oleh
organisme atau individu sehingga didapat sesuatu yang berarti dan
merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu.
- Maramis : persepsi ialah daya
mengenal barang, kualitas atau hubungan, dan perbedaan antara hal ini
melalui proses mengamati, mengetahui, atau mengartikan setelah panca indranya
mendapat rangsang.
- Desirato : persepsi adalah
pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Pesan dapat dikatakan
sebagai pemberian makna pada stimuli indrawi (sensory stimuli).
- Joseph A. Devito : persepsi ialah
proses menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang memengaruhi indra kita.
- Gibson, ivancevich dan donelly (1996:134) : persepsi membantu individu dalam memilih, mengatur, menyimpan dan menginterpretasikan rangsangan menjadi gambaran dunia yang utuh dan berarti. Oleh sebab itu, persepsi berperan dalam penerimaan rangasangan, mengaturnya, dan menterjemahkan atau menginterpretasikan rangsangan yang sudah teratur itu untuk mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap.
Persepsi dalam arti sempit : adalah
penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu . Dalam arti luas :
adalah pandangan atau pengertian , yaitu bagaimana seeseorang memandang atau
mengartikan sesuatu.
Ø Faktor-faktor
yang mempengaruhi persepsi
Faktor-faktor yang berperan dalam
persepsi menurut Walgito (1992: 70-71), yaitu:
a) Objek yang
dipersepsi. Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indra atau reseptor.
Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat
datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf
penerima yang bekerja sebagai reseptor, namun sebagian terbesar stimulus datang
dari luar individu.
b) Alat indera,
syaraf dan pusat susunan syaraf. Alat indra atau reseptor merupakan alat untuk
menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat
untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu
otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan
syaraf motoris.
c) Perhatian.
Untuk menyadari persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu langkah pertama
sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan
kepada sesuatu atau sekumpulan objek.
PEMBAHASAN
Ø Kasus Persepsi
Ada seorang ayah yang menjelang ajalnya
di hadapan sang Istri berpesan dua hal
kepada 2 anak laki-lakinya :
- Pertama : Jangan pernah menagih hutang kepada
orang yang berhutang kepadamu.
- Kedua : Jika pergi ke toko jangan sampai mukanya
terkena sinar matahari.
Waktu berjalan terus. Dan kenyataan
terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung
bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.
Pada suatu hari sang Ibu menanyakan hal
itu kepada mereka.
· Jawab anak yang
bungsu :
"Ini karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah
berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang
kepadaku, akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak
membayar sementara aku tidak boleh menagih".
"Juga Ayah berpesan supaya kalau saya pergi
atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar
matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong, padahal sebetulnya saya
bisa berjalan kaki saja, tetapi karena pesan ayah itu, akibatnya pengeluaranku
bertambah banyak".
Kepada anak yang sulung yang bertambah
kaya, sang Ibu pun bertanya hal yang sama.
· Jawab anak
sulung :
"Ini semua adalah karena saya mentaati pesan
ayah. Karena Ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang
berhutang kepada saya, maka saya tidak pernah menghutangkan sehingga dengan
demikian modal tidak susut".
"Juga Ayah berpesan agar supaya jika saya
berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari,
maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari
terbenam. Karenanya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh
sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu
dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama".
Ø
Pembahasan Kasus
Dari
kasus tersebut, tingkat pemahaman dan pengertian dalam menerima pesan dari ayahnya sangatlah berbeda, ini dapat kita
lihat dari hasil akhir usaha kedua anak tersebut. Yang mana, anak bungsu
terlalu cepat menangkap pesan yang diberikan ayahnya tanpa memahami maksud dari
pesan tersebut. Sedangkan anak sulung mencelaah terlebih dahulu apa maksud dari
pesan yang di berikan ayahnya. Sehingga dari sini kita dapat mengetahui bahwa
persepsi merupakan pandangan dari seseorang dalam mengartikan sesuatu yang di
terimanya.
PENUTUP
KESIMPULAN
Persepsi
adalah pandangan individu saat menerima rangsang, sampai rangsang itu disadari
dan dimengerti oleh individu, sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri
dan keadaan di sekitarnya. Yang di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu; alat
indera, objek, dan perhatian.
SARAN
Dalam menerima pesan atau rangsangan
dari luar, lebih baik di cerna terlebih dahulu, sehingga tidak menimbulkan
salah persepsi.
DAFTAR PUSTAKA
- http://ahmadroihan8.blogspot.com/2013/10/persepsi-dalam-psikologi-lengkap.html
- Gibson, dkk. 1997. Organisasi (Perilaku, Stuktur, Proses). Jild I, Edisi ke 8 (Alih Bahasa : nunuk Adriani). Jakarta : Bina Rupa Aksara.
- Gibson, Ivancevich, Donnelly. 1997. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. Jilid 1. Jakarta: Binarupa Aksar.
- Gitosudarmo, Indriyo. 1990 . Prinsip Dasar Manajemen. Yogyakarta: BPFE Gibson, James, L Invacevich John M, dan Donnely, James H. 1993. Organisasi dan Manajemen: Perilaku Struktur dan Proses (alih bahasa Djoerben Wahid ). Jakarta: Erlangga.
- Mulyana, Deddy.2000. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung:Remaja Rosdakarya.
- Drs. Sobur, Alex, M.Si., Psikologi Umum, Pustaka Setia, Bandung, 2010.
- Saswono W, Sarlto,Pengantar Psikologi, Bulan Bintang, Jakarta, 2003.
- Drs. Fauji, Ahmad, Psikologi Umum, Pustaka Setia, Bandung, 1997.
0 komentar:
Posting Komentar